Zero Tracker
Saya ingin membuat blog ini bebas dari tracker. Jadi mulai saat ini saya ingin memastikan untuk tidak ada yang memata-matai kalian ketika membaca di sini.
Untuk setiap rekaman visual demonstrasi yang saya lakukan, kalau ada, saya simpan di Youtube. Pembaca diminta untuk pindah nonton ke laman Youtube saja, tidak apa-apa laah… Toh kemungkinan besar juga akses dari ponsel. Justru akan terbuka di aplikasi ponsel masing-masing. Lebih nyaman, kan? Youtube setidaknya punya empat pengintai dalam satu video yang disematkan dalam satu laman artikel.
Saya sehari-hari menggunakan Telegram. Kadang ada obrolan yang saya sukai. Sama seperti kalau kalian menyukai sebuah utas di Twitter. Disinyalir bahwa Telegram tidak menyertakan tracker saat saya menyematkan potongan obrolannya. Jadi saya masih bisa mengutip obrolan dari grup Telegram.
Cuma ada satu dilema. Saya masih ingin menyematkan sebuah episode podcast. Masih ada tracker di artikel tentang podcast buku yakni dari Spotify, meskipun tidak semasif punya Youtube. Biarkan dulu lah yang satu itu. 😆
Ya, kesimpulannya, masih ada tracker di blog ini, tapi minim. Mudah-mudahan cuma satu saja dari Spotify.
Salam.